nav#menunav { border-bottom: 1px solid #e8e8e8; }

Flashfiction #jatuhcinta

Karena Dirinya

Demi apapun aku sungguh benci berada di kondisi saat ini. Dimana hanya aku dan dirinya yang berada dalam ruangan ini. Tumpukan berkas yang harus diperiksa memaksaku untuk tetap bertahan meski egoku menolak.

"Kenapa kamu terus seperti ini yang selalu menghindar dariku?"

Aku tidak bergeming dan memilih untuk fokus kepada berkas di depan mejaku.

"Apa salahku selama ini? Kenapa dirimu begitu terlihat sangat membenciku sehingga hanya kepadaku senyuman itu tidak kau berikan?

Lagi dan lagi aku bergeming tidak berniat untuk menjawab pertanyaannya.

"Bersikaplah profesional. Keberadaan kita di sini karena tugas dari atasan kita agar berkas ini cepat selesai."

Ucapku sambil terus berusaha menyelesaikan berkas. Terdengar nafas kasar dari laki-laki yang berada di depanku.

Terkadang aku bertanya kepada diriku. Kenapa aku selalu bersikap seperti ini? Apa salahnya? Benarkah sesuai dengan prasangka orang disekelilingku karena kebencianku yang begitu besar? Alasan apa yang membuatku berhak untuk membencinya di saat dia tak pernah melakukan kedalahan apapun?

Sungguh bukan karena kebencian ku yang besar.

Hanya saja.. Rasa cinta yang begitu membuncah membuat jantungku tidak sehat kalau berada di dekatnya. Bukan hanya jantungku tapi tingkat kewarasanku.

Mungkin itulah bentuk pertahanan hatiku. Agar aku tak melebur dalam cinta yang tak seharusnya. Cinta memang membuat orang terkadang tak mampu berfikir sesuai logika. Huft

Related Posts

0 komentar