nav#menunav { border-bottom: 1px solid #e8e8e8; }

Eksperimen Mengambil Koin di Air Tanpa Basah



Siang ini kami melakukan eksperimen yang melibatkan api. Beberapa hari sebelumnya, anak-anak sudah dijelaskan tentang sifat api, bahaya dan manfaat api. Terinpirasi dari buku ‘Masya Allah Asyiknya Sains’ karya Aisha Shafa dan Agus Willy, akhirnya ada tema yang sesuai. Intinya sih ingin lebih mengenal lagi dan bermain dengan Api tapi dengan kegiatan yang mengedukasi.

Jadi ceritanya kita ingin membuktikan, kalau kita bisa mengambil koin yang tenggelam dalam piring yang berisi air tanpa perlu basah. Bagaimana ya caranya? Langkah pertama siapkan bahan yang perlu digunakan, yaitu; piring, lilin, gelas, korek api, air, dan koin.

Setelah semua bahan tersedia. Ikuti cara berikut ini:
1.       Letakkan koin di atas piring.
2.       Tuang air ke dalam piring.
3.       Letakkan lilin di tengah piring dan nyalakan api menggunakan korek api.
4.       Setelah api menyala, tutup lilin menggunakan gelas. Maka air akan surut dan masuk ke dalam gelas.

Unik ya? Kalau melihat cara di atas terlihat gampang banget. Tapi nyatanya tadi sampai berkali-kali melakukan eksperimennya sampai benar-benar berhasil. Diselingi gelak tawa kegiatan ini terasa lebih mengasyikkan. Jadi setelah lilin ditutup gelas, tak lama kemudian api akan mati. Kami mengira api itu akan terus menyala.

Oh iya ini nih penjelasannya. saat lilin terbakar, karbon dan oksigen di udara bergabung membentuk karbondioksida. Tekanan udara (gas) dalam gelas akan turun lalu terus mengembang selama proses pembakaran tadi. Tekanan gas dalam gelas akan kembali menyusut selama tahap pendinginan. Tekanan gas (udara) di dalam gelas yang berkurang membuat air naik ke dalam gelas, dan piring menjadi kering.

Setelah berhasil, akhirnya ada kegiatan tambahan yang di luar rencana. Yaitu belajar menggunakan korek api. Saya pun teringat jika selama ini Syakira (7y4m) dan Mu’iz (4y6m) sangat jarang bermain bersama korek api, sehingga kemampuan menggunakan korek sangatlah minim. Selama inipun di rumah tidak pernah ada stok korek. Antara tertantang ingin bisa menyalakan api, tapi juga takut terkena panas, ditambah kerusuhan Mu’adz (6m) yang terus merebut korek api membuat keseruan siang hari yang panas terasa makin kisruh.

Mu’iz berhasil meski diawali dengan rasa sakit terkena cipratan api di kaki karena panik dengan api yang tiba-tiba menyala di ujung korek. Syakira pun berhasil dengan hadiah kaki berdarah terkena paku ketika tidak sengaja bermain-main pintu.





Inpirasi:
Buku Masya Allah Asyiknya Sains karya Aisha Shafa & Agus Willy. Penerbit Al-Kautsar Kids.

Garut, 12 April 2020


Related Posts

0 komentar