nav#menunav { border-bottom: 1px solid #e8e8e8; }

Imajinasi Mu'iz

Beberapa minggu menjalani karantina mandiri untuk memutus rantai penyebadan virus corona, pagi ini kamu memulai aktifitas penuh dengan beragam ekspresi. Mungkin ekspresi terbanyak pagiku dengan mengomel. Hehehe... semoga ke depannya lebih bersabar.

Mu'iz cenderung lebih cepat bangun tidur, rentan waktu jam 4 atau 5 pagi. Setelah bangun, melakukan shalat subuh dan belajar membaca Iqro.

Beberapa hari terakhir, dengan beragam kesibukanku melakukan WFH (Work From Home), Mu'iz beberapa kali meminta izin untuk pinjam handphone. Setelah kulihat, dia mendownload puluhan game yang membuat memori handphone full. Responku tidak langsung menghapus seperti sebelum-sebelumnya.

Aku mulai mencoba memahami rencana apa yang ada dalam pikirannya. Ternyata dia ingin merasakan bermain game seperti Ayah dan Tante-nya seperti beberapa hari sebelumnya yang dia lihat. Tak lupa, dia pun menyiapkan game khusus untuk sang kakak. Oke, aku cukup apresiasi dengan rasa sayang dia terhadap sang kakak. 

Pagi hari tadi, Mu'iz banyak merengek karena selalu ingin main game. Aku pun memberikan syarat untuk menyelesaikan dulu belajar membaca dan menulis. Tapi dia bilang ingin belajar sendiri. Sambil menyiapkan makanan untuk Mu'adz aku membiarkannya berimajinasi. Setelah beberapa waktu Mu'iz menagih janji untuk bermain game karena sudah belajar -versi dirinya- 

"Ini balon a?" Tanyaku melihat gambar ini.

"Bukan. Ini adalah mata banyak berbentuk balon yang ada di buku." Oh ya, seketika aku teringat gambar di buku Ensiklopedi kalau gambar seperti ini adalah gambar tumbuhan unik yang dijelaskan di buku tersebut. Besok aku akan cari untuk mengingat tumbuhan apa.

"Kalau ini gambarnya jelek ah!" Ucapnya ketika aku bertanya gambar apa, "aku tuh mau gambar orang tapi malah jadi gini." Lanjutnya.

"Gak apa-apa a besok biar belajar lagi." Semangatku.

"Ini ombak di laut?"

"Bukan lah. Ini lagu nama-nama hari." Aku tertawa dalam artian tak terlintas dalam imajinasiku jika ini sebuah nada. Keren...

Belajar terkahir menebalkan huruf sesuai dengan permintaannya. Kemarin siang kami semua melihat pelangi jadi pagi ini pun masih teringat akan pelangi.


Garut, 12 April 2020

Related Posts

0 komentar